Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar
geometri dan lembar aktivitas siswa materi bangun datar kelas V.. Subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDS Inti Nusantara pada Semester
Genap Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 orang. Siswa laki-laki berjumlah
21 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (
Research and Development/R&D), model Van den Akker (1999) yaitu meliputi 3 aspek utama : substantif,
prosedur dan teoretis - empiris.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi bangun
datar khususnya trapesium dan layang-layang mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase siswa yang mencapai standar nilai pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) bidang
studi matematika pada tes awal SDS Inti Nusantara sebesar ≥ 65% sebanyak 20
siswa atau 58,82%.
Kata Kunci : Buku Ajar , Lembar Aktifitas Siswa
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Pendidikan dalam era modern sekarang
ini semakin tergantung pada tingkat kualitas, antisipasi dari para guru untuk
menggunakan berbagai sumber yang
tersedia, dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk
mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswanya
menjadi lebih kritis dan kreatif. Namun, di sisi lain perkembangan pendidikan
menghadapi kenyataan yang sangat memprihatinkan bahwa minat dan
motivasi belajar
siswa yang sangat kurang.
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam
proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan
hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan
sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus
pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses
belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari
bahan pelajaran tersebut.
Selain guru, berhasilnya pencapaian tujuan pembelajaran
ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor perangkat pembelajaran
yang tersedia. Perangkat
pembelajaran akan sangat membantu guru dan siswa dalam upaya memahami
konsep-konsep materi yang akan mereka pelajari. Dengan perangkat pembelajaran,
proses belajar mengajar di dalam kelas akan berjalan dengan aktif, kreatif dan
menyenangkan sehingga apa yang menjadi
tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Perangkat pembelajaran yang dimaksud
diantaranya buku ajar, dan lembar aktivitas siswa ( LAS )
Buku pelajaran matematika di
sekolah memiliki peran yang sangat sentral dalam menentukan tingkat
keberhasilan pengajaran. Buku pegangan siswa ini, dapat memberikan kesempatan
siswa membaca dan mempelajari konsep-konsep matematika di mana dan kapan saja,
secara individu ataupun berkelompok. Oleh karena itu sangat beralasan kalau
Supriadi (2001-2002) menyimpulkan pada hasil studinya bahwa buku pelajaran
berkontribusi sekitar 75% terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran. Dengan
demikian, penyediaan buku yang selain sesuai dengan kemampuan dan potensi
siswa, juga harus sesuai dengan tujuan kurikulum yang berlaku.
Dengan diberlakukannya
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), buku-buku yang sekarang beredar dan
dipergunakan sebagian besar tidak sesuai
dengan kurikulum ini. Selain kesesuaian dari segi anatomi buku, penekanan pada
kompetensi matematika, juga urutan dan kedalaman substansi buku itu sendiri.
Contoh permasalahan yang masih terdapat dalam buku buku ajar yang beredar saat
ini diantaranya, (a) tidak ditampilkannya kompetensi dasar secara jelas dan
terinci, (b) tidak ada kesinambungan antara materi dengan kompetensi dasar, (c)
tidak ada penerapan aspek afektif
Selain apa yang dipaparkan di
atas, Jamaludin mencatat ada lima kelemahan buku ajar yang beredar, yaitu dari
aspek: isi, bahasa, desain grafis, metodologi penulisan, dan strategi indexing.
Masalah isi mengandung dua cacat pokok, yakni terlalu banyak dan kadaluwarsa.
Hal ini tentu bisa menyesatkan, sebab sudah tidak sesuai dengan
penemuan-penemuan mutakhir.
Dari segi bahasa dan
ilustrasi, kelemahan yang menonjol adalah penggunaan bahasa dan ilustrasi yang
tidak komunikatif sehingga tidak berhasil menyampaikan pesan inti buku.
Dari segi metodologi
penulisan, kelemahan tampak pada nihilnya nuansa yang bisa menggugah kesadaran
afektif-emosional siswa, terutama dalam buku-buku sosial, moral, dan keagamaan.
Pendekatan yang dipakai terlalu materialistik, kering, dan membosankan sehingga
gagal menyampaikan pesan isi (content provision) sebuah buku.
Sedangkan dari aspek strategi
kemudahan untuk membaca, indexing hampir tak pernah ada dalam buku ajar. Tidak
seperti di Singapura dan Amerika yang kaya dengan indeks. Buku-buku ajar yang
beredar miskin inisiatif bahkan untuk sebagian buku di perguruan tinggi. Dalam
beberapa studi disebutkan, ketersediaan indeks dalam buku ajar akan menaikkan
tingkat analitis dan daya kritis anak terhadap setiap persoalan. Karena, dengan
indeks seorang anak akan belajar bagaimana melihat kebutuhan pokok bahasan yang
sesuai dengan minat dan keinginannya tanpa perlu waktu lama dalam memperolehnya
Identifikasi
Masalah
Dari latar
belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi buku ajar
matematika yang dipakai tidak sesuai dengan tuntutan dalam KTSP
2. Tuntutan
buku ajar yang diharapkan sesuai dengan KTSP
3.
Kondisi
pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
4.
Sikap
siswa terhadap pelajaran matematika tidak menyenangkan, cenderung membencinya.
5.
Siswa
kesulitan dalam memahami sifat – sifat bangun datar.
6.
Siswa
kesulitan dalam menemukan rumus keliling dan luas banngun datar.
7.
Pembelajaran
yang dilakukan kurang mendorong pengembangan kemampuan berpikir siswa, tetapi
kemampuan untuk menghapal informasi.
8. Dalam
proses pembelajaran kurang memberi motivasi kepada sisiwa untuk terlibat
langsung dalam pembentukan pengetahuan matematika mereka.
9. Guru
selalu menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran.
10. Bahan
ajar guru hanya berpedoman pada buku cetak.
11. Kurangnya
kreatifitas guru dalam mengembangkan materi geometri agar mudah
dipahami.Penggunan buku ajar belum maksimal
Batasan Masalah
Dari keseluruhan masalah yang telah diidentifikasi di
atas, maka focus masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada
pengembangan buku ajar dan aktivitas belajar siswa pada materi geometri pokok
bahasan bangun datar. Sedangkan alternative adalah pengembangan bahan ajar
cetak dan audio dengan model pembelajaran IAI yang dilengkapi dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, lembar aktivitas siswa
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah :
1.
Mengembangkan
perangkat pembelajaran matematika ( Buku ajar dan lembar aktivitas siswa) yang bercirikan model pembelajaran IAI pokok
bahasan Geometri bangun Datar.
2.
Mendeskripsikan
kemampuan guru dalam memanfaatkan buku ajar dan lembar aktivitas siswa dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang materi geometri.
3.
Mendeskripsikan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IAI.
4.
Mendeskripsikan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IAI.
5.
Mendeskripsikan
respon siswa terhadap penerapan perangkat pembelajaran dan model pembelajaran
IAI.
6.
Mendeskripsikan
kesan guru terhadap penerapan perangkat pembelajaran dan model pembelajaran IAI
yang diterapkan.
7.
Mendeskripsikan
hasil belajar siswa berupa produk dan proses pada pembelajaran IAI.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut :
Bagi Guru
·
Tersedianya perangkat
pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran IAI untuk pengajaran Matematika
materi Geometri siswa kelas V SD Swasta Inti
Nusantara pokok bahasan Bangun datar.
·
Memperluas wawasan
pengetahuan guru tentang model pembelajaran.
Bagi Siswa
·
Meningkatkan
aktivitas belajar siswa dlam pembelajaran.
·
Meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi geometri pokok bahasan bangun datar.
Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan perangkat pembelajaran dan
pemikiran guna perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas dan
mutu sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Bahan Ajar
Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. (repository.upi.edu) Sedangkan menurut Dikmenum
dikemukakan bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi
pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Bahan ajar dapat berbentuk teks,
audio, foto, video, dan animasi, yang dapat digunakan untuk belajar. Ditinjau
dari subjeknya, bahan ajar dapat dikatogorikan menjadi dua jenis, yakni bahan
ajar yang sengaja dirancang untuk belajar dan bahan yang tidak dirancang namun
dapat dimanfaatkan untuk belajar. Banyak bahan yang tidak dirancang untuk
belajar, namun dapat digunakan untuk belajar, misalnya kliping koran, film,
sinetron, iklan, ataupun berital. Karena sifatnya yang tidak dirancang, maka
pemanfaatan bahan ajar seperti ini perlu diseleksi sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Bahan belajar yang dirancang adalah
bahan yang dengan sengaja disiapkan untuk keperluan belajar. Ditinjau dari sisi
fungsinya, bahan ajar yang dirancang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu bahan presentasi, bahan referensi, dan bahan belajar mandiri. Sedangkan
ditinjau dari media, bahan ajar dapat kelompokkan menjadi bahan ajar cetak,
audio, video, televisi, multimedia, dan web. Sekurang-kurangnya ada empat ciri
bahan ajar yang sengaja dirancang, yakni adanya tujuan yang jelas, ada sajian
materi, ada petunjuk belajar, dan ada evaluasi keberhasilan belajar.
Lembar
Aktivitas Siswa(LAS)
Pengertian LAS, Lembar Aktivitas siswa
(LAS) ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintah/instruksi dari guru
kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja,
praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu
tujuan”.
LAS menjadi
Perangkat pembelajaran menjadi pendukung buku dalam pencapaian kompetensi dasar
siswa. Lembar ini diperlukan guna mengarahkan proses belajar siswa, dimana
pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik, maka dalam serangkaian
langkah aktivitas siswa harus berkenaan dengan tugas-tugas dan pembentukan
konsep matematika. Dengan adanya lembar aktivitas siswa ini, maka partisipasi
aktif peserta didik sangat diharapkan, sehingga dapat memberikan kesempatan
lebih luas dalam proses konstruksi pengetahuan dalam dirinya. Trianto
(2007a:73) menguraikan bahwa lembar Aktivitas siswa adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar
kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demonstrasi.
Untuk menyusun perangkat
pembelajaran berupa LAS, Depdiknas (2008b:23) menguraikan rambu-rambunya, bahwa
LAS akan memuat paling tidak: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu
penyelesaian peralatan/ bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,
informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang
harus dikerjakan
Validasi
Validitas berasal dari kata validity
yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986). Suatu skala atau instrumen pengukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas
rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan pada validitas suatu alat
ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran
yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur
variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran mengenai variabel A,
dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Suatu tes yang
dimaksudkan mengukur variabel A akan tetapi menghasilkan data mengenai variabel
A' atau bahkan B, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah
untuk mengukur variabel A dan tinggi validitasnya untuk mengukur variabel A'
atau B.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development/R&D).
Metode ini digunakan karena mengembangkan buku ajar dan lembar aktivitas siswa
kelas V SD pokok bahasan Bangun Datar Trapesium dan layang-layang berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan yang bercirikan model pembelajaran Interactive Audio
Instruction (IAI).
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDS Inti Nusantara jalan
Dr.Sutomo No. 26 untuk ujicoba 1 dan
siswa kelas V SDS Methodist jalan Balai Kota untuk ujicoba II.Ujicoba dilakukan
pada dua sekolah yang berbeda dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Kedua sekolah terletak pada kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Tebing Tinggi Kota.
- Keterbukaan kepala sekolah dan dewan guru untuk menerima inovasi dalam proses belajar mengajar yang sifatnya konstruktif.
- Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan buku ajar yang dipakai selama ini.
Sedangkan
objek pada penelitian ini adalah:
- Pengembangan buku ajar bagi siswa
- Pengembangan Lembar Aktivita Siswa ( LAS )
Variabel
Variabel-variabel
yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan definisi operasionalnya
sebagai berikut:
1
Penentuan validitas kualitas buku ajar
didasarkan pada penilaian pakar Matematika yang menguasai konsep KTSP oleh 1
orang ahli dan 3 orang guru. Pengambilan data menggunakan metode angket. Angket
penilaian berisi indikator kualitas buku ajar, dan penilaian dilakukan untuk
tiap bab (Instrumen 01).
2
Penentuan validitas kualitas lembar aktivitas siswa ( LAS ) didasarkan pada penilaian pakar matematika yang ditunjuk 1 orang
ahli dan 3 orang guru. Pengambilan data menggunakan metode angket. Angket
penilaian berisi indikator kualitas lembar aktivitas siswa ( LAS )(Instrumen 02).
3
Kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah
skor yang diperoleh guru dalam melaksanakan PBM yang meliputi persiapan, pendahuluan
kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu, dan pengelolaan kelas yang diukur
dengan instrumen lembar observasi kemampuan guru (Instrumen 03).
4
Aktivitas siswa dalam pembelajaran
bangun datar Trapesium dan layang-layang dengan menggunakan Buku Ajar dan
lembar Aktivitas Siswa adalah banyaknya
aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar dan diamati
dengan instrumen lembar observasi aktivitas siswa (Instrumen 04). Aktivitas
siswa yang dimaksud meliputi mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru
baik secara langsung maupun melalui cd pembelajaran, membaca LAS, dan menulis
yang relevan, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok.
5
Kesan guru adalah tanggapan atau
penilaian guru terhadap penerapan buku ajar dan LAS dengan model pembelajaran
IAI dan diukur dengan Instrumen Kesan Guru. (Instrumen 05).
6
Hasil belajar siswa adalah skor yang
diperoleh siswa dari tes hasil belajar berupa tes hasil belajar produk dan tes
hasil belajar proses yang diukur dengan Instrumen Tes Hasil Belajar (Instrumen
06 ).
Prosedur Penelitian
Dalam
Penelitian ini, mengikuti model penelitian dan pengembangan Van den Akker
(1999) yaitu meliputi 3 aspek utama : substantif, prosedur dan teoretis -
empiris. (1) Aspek substantif:
validitas, praktis, dan keefektivan.
(2) Aspek prosedur: berkaitan
aktivitas pengembangan. (a) A front-end analysis to describe the
starting situation (context, available theory, and research results).(b) A
formative analysis to develop, evaluate, and revise the materials.
(3) Aspek teoretis – empiris: berkaitan teori yg digunakan dan data lapangan yang dihasilkan .
Model Van den Akker merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Setiap unsur
pengembangan berhubungan secara langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan
Buku Ajar dan LAS dapat dimulai dari unsur yang manapun di dalam siklus itu.
Sesuai dengan kurikulum SD/MI 2006 yang berorientasi pada tujuan, pengembangan
dalam penelitian ini dimulai dari tujuan dan berakhir pada evaluasi.
Peneliti menggunakan enam unsur yang
terdapat dalam model pengembangan Van Den Akker yaitu : (1) Analisis Awal, (2)
Evaluasi ahli dan guru, (3) Ujicoba Skala kecil, (4) Data Empiris, (5)Refleksi
dan Revisi, (6) Model penelusuran.
I.Hasil Penelitian
Bab hasil penelitian dan pembahasan ini
berisikan tentang hasil pengembangan
buku ajar geometri dan lembar aktivitas siswa yang telah dilakukan.
Pengembangan buku ajar yang dilakukan lebih khusus kepada buku materi ajar
geometri materi bangun datar trapesium dan layang-layang untuk siswa kelas V
sekolah dasar. Adapun hasil penelitian yang dilaporkan ádalah:
4.1.1. Pengembangan Perangkat
4.1.1.1. Analisis awal,
4.1.1.2. Evaluasi ahli,
4.1.2. Pembelajaran Nyata
4.1.2.1. Hasil ujicoba,
4.1.2.2. Refleksi dan revisi
4.1.2.3. Produk Buku Ajar dan LAS
Tahap
Pengembangan Perangkat
Dalam penelitian ini, pengembangan perangkat
pembelajaran mengikuti model pengembangan Van den Akker (1999) yaitu meliputi 3
aspek utama : substantif, prosedur dan teoretis - empiris. Aspek substansi adalah tahapan dimana
peneliti mulai mengembangkan buku ajar dan lembar aktivitas siswa,
merencanakan validitas buku ajar dan
lembar aktivitas siswa kepada tim ahli, setelah itu dilanjutkan dengan
merencanakan tindakan pengembangan lainnya seperti ujicoba untuk kegiatan tes
awal dan tes akhir bagi sekolah I dan II dan akhirnya merencanakan semua
tahapan yang akan dilaksanakan sehubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Analisis Awal
Berdasarkan hasil
analisis awal yang dilakukan Pokok bahasan yang dikembangkan perangkat pembelajarannya dalam penelitian
ini adalah: “Bangun datar ” pada kelas V semester 1. Dipilihnya pembelajaran Interactive Audio
Instruction (IAI) untuk pengajaran pokok bahasan Bangun Ruang
ditinjau dari segi struktur isi, karena pada pokok bahasan ini terdiri dari
sub-sub pokok bahasan yang antara masing-masing subpokok bahasan relatif
merupakan suatu prasarat untuk pokok bahasan yang lain.Pelaksanaannya
dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum 2006.
Evaluasi Ahli
Hasil validasi oleh validator di atas terhadap
kelayakan isi menunjukkan bahwa kelayakan isi dari buku ajar yang telah dibuat
tergolong sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari skor yang diberikan pada
aspek kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD yang memperoleh rata rata 3,91,
aspek keakuratan materi yang memperoleh rata-rata 3,62, aspek kemutakhiran
materi memperoleh rata-rata 3,75, aspek mendorong keingintahuan memperoleh
rata-rata 3,75, aspek latihan dan tes memperoleh rata-rata 3,75 dan yang
terakhir aspek pengayaan memperoleh rata-rata 3,87.
Pada bagian ke dua untuk kelayakan penyajian
validator juga memberikan skor yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
aspek teknik penyajian yang memperoleh rata-rata 3,91, aspek pendukung
penyajian memperoleh rata-rata 3,92, aspek pendukung pembelajaran memperoleh
rata-rata 3,81, aspek koherensi dan keruntutan alur pikir memperoleh rata-rata
4.
Bagian ke tiga adalah kelayakan bahasa, pada
bagian ini validator juga memberikan skor yang sangat baik, hal ini dapat
dilihat dari rata-rata perolehan aspek. Aspek keakuratan emperoleh rata-rata
skor 3,5 ,aspek komunikatif memperoleh rata-rata skor 4, aspek kesesuaian
kaidah bahasa memperoleh skor 3,75 dan aspek kesesuaian perkembangan peserta
didik memperoleh skor 4
Dari hasil validasi buku ajar yang dilakukan oleh
validator diperoleh gambaran bahwa semua perangkat yang terdapat dalam buku
ajar tergolong sangat baik dan hanya memerlukan revisi kecil saja pada beberapa
bagian seperti perbaikan pada lambang sudut, pemberian tanda pada beberapa
gambar, gunakan lambang-lambang yang umum dan jangan hanya kemampuan kognitif
siswa saja, sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian ini
Pembelajaran Nyata
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat
beberapa penilaian yang telah disusun dalam bentuk instrumen penilaian.
Instrumen penilaian dalam penelitian ini selain tes yang dilaksanakan pada awal
dan akhir pelajaran terhadap peningkatan kemampuan siswa tentang pelajaran geometri materi bangun
datar setelah pembelajaran menggunakan buku ajar dan lembar aktivitas siswa
yang dikembangkan peneliti, juga menggunakan lembar observasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan buku ajar dan lembar aktivitas siswa,
lembar observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan buku
ajar dan lembar aktivitas siswa, dan lembar kesan guru terhadap keterpakaian
buku ajar dan lembar aktivitas siswa.
Hasil Ujicoba
Uji coba dengan
menggunakan buku ajar dan lembar aktivitas siswa yang telah dikembangkan
dilakukan bertujuan untuk melihat sejauh mana peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi geometri bangun datar dengan menggunakan buku ajar dan lembar
aktivitas siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini. Adapun ujicoba
dilakukan pada dua sekolah yang berbeda, dengan kegiatan tes awal dan tes
akhir.
Refleksi
dan Revisi
Refleksi
Setelah
kegiatan tes awal dan tes akhir dilaksanakan, dan berdasarkan hasil data non
tes dalam bentuk observasi, jurnal dan wawancara, maka ditemukan beberapa
permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa
·
Hasil
tes awal SDS Inti Nusantara persentase siswa yang mencapai standar nilai pada
kriteria ketuntasan minimal (KKM) bidang studi matematika sebesar ≥ 65%
sebanyak 20 siswa atau 58,82% dengan rata-rata 63,23. Sedangkan pencapaian
nilai pada tes akhir menunjukkan sebanyak
29 siswa atau 85,29% telah mencapai KKM bidang studi matematika sebesar
≥ 65% dengan rata-rata 72,05. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase
siswa yang mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir
terjadi peningkatan sebesar 26,47% atau peningkatan rata-rata sebesar 8,82.
- Hasil tes awal SDS Methodist I persentase siswa yang mencapai standar nilai pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) bidang studi matematika sebesar ≥ 65% sebanyak 14 siswa atau 66,66% dengan perolehan rata-rata 62,14. Sedangkan pencapaian nilai pada tes akhir menunjukkan sebanyak 18 siswa atau 85,71% telah mencapai KKM bidang studi matematika sebesar ≥ 65% dengan rata-rata 72,38. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase siswa yang mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir terjadi peningkatan sebesar 19,05% atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 10,24.
- Peningkatan hasil pembelajaran geometri materi bngun datar ini terjadi setelah kegiatan pembelajaran menggunakan buku ajar dan lembar aktifitas siswa yang dikembangkan oleh peneliti
- Sebagian siswa masih kesulitan menyelesaikan soal-soal terutama soal soal cerita yang berhubungan dengan .materi bangun datar. Hal ini terjadi sebab pemahaman konsep tentang bangun datar siswa yang masih sangat rendah.
- Kegiatan pembelajaran sangat menyenangkan bagi siswa terutama saat penyelesian soal-soal yang berhubungan dengan materi bangun datar sebab siswa bisa melihat dan terlibat langsung praktek penemuan rumus, baik melalui tayangan maupun kegiatan langsung yang dibimbing guru.
- Buku ajar dan lembar akivitas siswa sangat menarik bagi siswa, terutama lembar aktivitas siswa sebab merupakan sesuatu yang baru bagi siswa, selain itu penampilan buku ajar dan lembar aktivitas siswa yang dilengkapi gambar-gambar yang menarik menumbuhkan motivasi bagi siswa untuk membacanya.
Revisi
Berdasarkan hasil validasi validator terhadap buku
ajar dan lembar aktivitas siswa, maka dilakukanlah beberapa revisi untuk buku
ajar dan lembar aktivitas siswa. Adapun revisi yang dilakukan diantaranya:
Hasil
uji bagian pendahuluan meliputi aspek (1) kalimat yang memotiva-si dan
menstimulasi siswa adalah 75%, (2) gambaran tentang isi tiap bab atau bagian
bab adalah 100%, dan (3) kalimat stimulasi memiliki relevansi dengan skemata
siswa adalah 75%. Tingkat persentase dari setiap aspek tersebut menunjukkan
bahwa bagian pendahuluan buku ajar tergolong layak. Tindak lanjut pada aspek
ini adalah implementasi.
Berdasarkan saran
validator, yakni bagian pendahuluan sebaiknya pada beberapa kata seperti deskripsi
singkat keseluruhan isi modul. Revisi tersebut dilakukan melalui penambahan
uraian pada paragraf pendahuluan menjadi lebih lengkap sesuai saran ahli
pembelajaran.
PEMBAHASAN
Produk
akhir dari pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah buku ajar
dan lembar aktivitas siswa. Buku ajar yang dikembangkan dirancang dengan memuat
komponen-komponen: (1) judul bab, (2) petunjuk, (3) tujuan pembelajaran, (4) uraian materi, (5) rangkuman, dan (6) soal latihan. Kemudian pada lembar
aktivitas siswa dengan memuat komponen-komponen: (1) alat yang diperlukan, (2) tujuan, (3) tugas, dan (4) langkah kegiatan
Pada tahap pengembangan buku ajar dan lembar aktivitas siswa dilakukan validasi yang dilakukan oleh satu orang pakar
yaitu Dr.Hasratuddin Siregar,M.Pd, 1 orang pengawas mata pelajaran matematika
yaitu Frafda Sari Rambe,S.Pd dan 2 orang guru matematika Elza Yunita Padri,SPd
SD dan Sunggul Rajagukguk. Hasil validasi oleh validator di atas terhadap
kelayakan isi menunjukkan bahwa kelayakan isi dari buku ajar yang telah dibuat
tergolong sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari skor yang diberikan pada
aspek kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD yang memperoleh rata rata 3,91,
aspek keakuratan materi yang memperoleh rata-rata 3,62, aspek kemutakhiran
materi memperoleh rata-rata 3,75, aspek mendorong keingintahuan memperoleh
rata-rata 3,75, aspek latihan dan tes memperoleh rata-rata 3,75 dan yang
terakhir aspek pengayaan memperoleh rata-rata 3,87.
Pada bagian ke dua untuk kelayakan penyajian validator juga memberikan skor
yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari aspek teknik penyajian yang
memperoleh rata-rata 3,91, aspek pendukung penyajian memperoleh rata-rata 3,92,
aspek pendukung pembelajaran memperoleh rata-rata 3,81, aspek koherensi dan
keruntutan alur pikir memperoleh rata-rata 4.
Bagian ke tiga adalah kelayakan bahasa, pada bagian ini validator juga memberikan
skor yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan aspek.
Aspek keakuratan emperoleh rata-rata skor 3,5 ,aspek komunikatif memperoleh
rata-rata skor 4, aspek kesesuaian kaidah bahasa memperoleh skor 3,75 dan aspek
kesesuaian perkembangan peserta didik memperoleh skor 4
Dari hasil validasi buku ajar yang dilakukan oleh validator diperoleh
gambaran bahwa semua perangkat yang terdapat dalam buku ajar tergolong sangat
baik dan hanya memerlukan revisi kecil saja pada beberapa bagian seperti
perbaikan pada lambang sudut, pemberian tanda pada beberapa gambar, gunakan
lambang-lambang yang umum dan jangan hanya kemampuan kognitif siswa saja,
sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian ini
Untuk hasil validasi lembar aktivitas siswa, dari tabel hasil validasi yang diberikan oleh
validator, terlihat bahwa lembar aktivitas siswa memperoleh skor yang sangat
baik. Untuk aspek format memperoleh skor rata-rata 4,50, aspek bahasa
memperoleh skor rata-rata 4,80, sedangkan aspek isi memperoleh skor rata-rata
4,62.Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa lembar aktivitas siswa sudah
sangat baik, hanya perlu ada beberapa revisi sehingga dapat digunakan dalam
penelitian ini.
Selain itu berdasarkan hasil observasi
keterpakaian buku ajar dan lembar aktivitas siswa juga sangat baik dan cukup
tinggi, siswa sangat senang dengan buku ajar dan lembar aktivitas siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung buku ajar dan
lembar aktifitas siswa yang dikembangkan oleh peneliti selalu menjadi acuan
bagi siswa. Hal ini disebabkan dari tampilan dan gambar-gambar yang menarik
yang terdapat dalam buku ajar dan lembar aktivitas siswa yang dikembangkan oleh
peneliti. Selain gambar dan pewarnaan yang menarik siswa senang dengan buku
ajar dan lembar aktivitas siswa juga disebabkan
soal yang dituangkan terutama dalam lembar aktivitas adalah bahasa yang
membuat siswa tertantang untuk melakukan aktivitas dengan panduan yang
ditayangkan melalui tayangan IAI.
SIMPULAN DAN
SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Validasi buku ajar yang dilakukan oleh 4
orang validator menyatakan buku ajar yang dikembangkan oleh peneliti tergolong
sangat baik, hal ini berdasarkan penilaian keempat orang validator untuk aspek
kelayakan isi skor rata-rata adalah 3,77, aspek kelayakan penyajian skor
rata-rata adalah 3,91dan yang terakhir untuk aspek kelayakan bahasa skor
rata-rata adalah 3,81.
2. Validasi lembar aktivitas siswa tergolong
sangat baik, hal ini dapat dilihat dari penlaian yang dilakukan oleh validator
untuk aspek format memperoleh skor
rata-rata 4,50, aspek bahasa memperoleh skor rata-rata 4,80, sedangkan aspek
isi memperoleh skor rata-rata 4,62
3. Keterpakaian buku ajar dalam kegiatan
pembelajaran sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran
dimana hampir 75 % pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa memanfaatkan buku
ajar yang dikembangkan oleh peneliti.
4.
Keterpakaian
lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran geometri materi bangun datar
dikatakan sangat tinggi, 80% selama proses pembelajaran siswa menggunakan
lembar aktifitas siswa yang dikembangkan oleh peneliti, baik saat siswa
melakukan percobaan dengan menggunakan IAI , ataupun ketika siswa mengerjakan
latihan –latihan yang diberikan oleh guru.
5. Hasil belajar geometri materi bangun datar
tentang layang-layang dan trapesium siswa terjadi peningkatan setelah kegiatan
pembelajaran menggunakan buku ajar dan lembar aktivitas siswa yang dikembangkan
oleh peneliti. Hal ni dapat dilihat dari hasil tes awal dan tes akhir yang dilakukan
peneliti pada dua sekolah yang berbeda dimana terlihat penngkatan. Hasil tes
awal SDS Inti Nusantara persentase siswa
yang mencapai standar nilai pada
kriteria ketuntasan minimal (KKM) bidang studi matematika sebesar ≥ 65%
sebanyak 20 siswa atau 58,82% dengan rata-rata 63,23. Sedangkan pencapaian
nilai pada tes akhir menunjukkan sebanyak
29 siswa atau 85,29% telah mencapai KKM bidang studi matematika sebesar
≥ 65% dengan rata-rata 72,05. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase
siswa yang mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir
terjadi peningkatan sebesar 26,47% atau peningkatan rata-rata sebesar 8,82.
Hasil tes awal SDS Methodist I persentase siswa yang mencapai standar nilai
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM)
bidang studi matematika sebesar ≥ 65% sebanyak 14 siswa atau 66,66% dengan
perolehan rata-rata 62,14. Sedangkan pencapaian nilai pada tes akhir
menunjukkan sebanyak 18 siswa atau
85,71% telah mencapai KKM bidang studi matematika sebesar ≥ 65% dengan
rata-rata 72,38. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase siswa yang
mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir terjadi
peningkatan sebesar 19,05% atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 10,24.
Peningkatan hasil pembelajaran geometri materi bngun datar ini terjadi setelah
kegiatan pembelajaran menggunakan buku ajar dan lembar aktifitas siswa yang
dikembangkan oleh peneliti
SARAN
Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran
sebagai berikut.
Saran untuk Guru
Guru
disarankan untuk memanfaatkan buku ajar ini secara optimal. Pemanfaatan buku
ajar ini dimulai dari membaca petunjuk penggunaan buku ajar. Petunjuk
penggunaan buku ajar dapat membantu guru untuk mengetahui gambaran isi dan
subtansi buku ajar secara umum. Selain itu, petunjuk penggunaan buku ajar juga
dapat memudahkan guru dalam mengarahkan siswa untuk menggunakan buku ajar.
Selain
itu guru juga disarankan untuk juga mengembangkan buku ajar yang lain yang
berguna untuk memperkaya dan membantu siswa mempermudah pemahaman tentang
konsep-konsep pembelajaran matematika.
Saran untuk Siswa
Siswa disarankan untuk menggunakan buku
ajar dan lembar aktivitas siswa yang dikembangkan oleh peneliti. Penggunaan
buku ajar dan LAS yang dikembangkan oleh peneliti diyakini dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep bangun datar khususnya trapesium dan
layang-layang. Sehingga dengan pemahaman ini diharapkan hasil pembelajaran
bangun datar dapat lebih meningkat.
Saran untuk Peneliti
Lain dan Penulis Buku ajar
Peneliti lain dan penulis buku ajar disarankan untuk mempertimbangkan
prosedur pengembangan buku ajar pada penelitian ini. Penelitian ini diharapkan
mampu menginspirasi peneliti lain dan penulis buku ajar untuk mengembangkan
buku ajar matematika demi memenuhi kebutuhan siswa akan sebuah buku ajar yang
bermutu.
DAFTAR
PUSTAKA
Abbas,
dkk. 2008. Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan
Penilaian Portofolio di SMPN 10 Kota Gorontalo. (Online). Diakses 1 Agustus
2010
Arikunto,
S. 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,
S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Borich, G.D. 1994. Observation Skill for
Effective Teaching. New York:Macmillan
Publishing Company.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Education
Development Center, (2007). “Proof of Concept Study: Testing theUse of Interactive Radio Instruction (IRI) for
Entrepreneurship Training with Adults,”
Gagne, Robert M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction. 4th
Gronlund, N.E. 1982. Constructing
Achievement Test. Englewood Cliffs, New
Hamid, K.2008. Penerapan bahan ajar dalam pembelajaran di
Universitas Negeri Medan.Jurnal penelitian bidang
pendidikan:12(2)Maret:105-115
Hamalik,
Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Bumi Aksara
Madja,
M.S.. 1992. Perancangan dan Implementasi Perangkat Ajar Geometri SMTA. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: PPS
UI.
Majid, Abdul.
(2005). Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Nasution, S.
1989. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung : Jermnas
Purnomo, A.. 1999. Penguasaan Konsep Geometri dalam Hubungannya dengan
Purwanto. 1997. Matematika
Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya
Pusat
Data dan Informasi Pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional.
Siagian, P.2008.Penanggulangan
mikonsepsi bangun datar jajar genjang dan belah ketupat di SLTPN 1 Binjai.Jurnal
Penelitian bidang pendidikan
:12(2) Maret :157-167.
Soedjadi. 1992. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosdakarya
Sudarman. 2000.
Pengembangan Paket Pembelajaran Berbantuan Komputer Materi Luas dan Keliling Segitiga untuk Kelas
V Sekolah Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar